Jika pada malam hari menatap langit, apakah yang ada di pikiran kita? Yang pasti ada bermacam-macam tertera di dalam kepala.
Ada juga yang berpikir "
masyaAllah, indah sekali bintang-bintang yang bercahaya itu." atau ada juga yang berpikir "
Kapanan ya bintang ini jatuh? Aku ingin menjadi malaikat." apalagi bagi mereka yang puitis, mungkin mereka akan berkata lebih jauh lagi: "
Malam
ini benda yang bercahaya itu terlihat indah, andai aku mempunyai sayap
laksana sang malaikat... Akan ku ambil cahaya itu untuk menemani setiap
langkah-langkah sepiku, bintang... Aku kagum denganmu"
Tapi, itu hanya impian bagi orang yang tidak pernah memahami tentang
langit yang sebenarnya. Miliaran bintang itu bukanlah benda-benda kecil
yg berkilau. Bintang itu sesungguhnya adalah benda langit yang berukuran
raksasa, yang berisi gas sedang terbakar dahsyat. Bintang adalah bola
api raksasa yang sedang menyala dengan suhu jutaan derajat.
Terus kenapa kelihatan kecil? Ya, karena jaraknya memang sangat jauh dari kita.
Berapakah jaraknya sehingga terlihat sekecil itu? Ya, jarak bintang yang
terdekat aja 8 tahun cahaya. Maksudnya? Maksudnya, cahaya saja
membutuhkan waktu 8 tahun untuk sampai ke bumi. Padahal kita tahu bahwa
kecepatan cahaya = 300.000 km/detik. Jadi jaraknya berapa kilometer
(km)? Itung aja sendiri, hehe. Kalau cahaya membutuhkan 8 tahun untuk
sampai ke bumi, berarti jaraknya = 8 tahun x 365 hari x 24 jam x 60
menit x 60 detik x 300.000 km/detik =75.686.400.000.000 kilometer (km)
atau sekitar 75 triliun kilometer. Sungguh jarak yg tak pernah
terbayangkan oleh kita.
Bisakah kita pergi kesana? InsyaAllah. Tapi, butuh waktu berapa lama?
Mari berhitung lagi, semuanya bergantung pada pesawat yang kita gunakan.
Misalnya, kita naik pesawat ulang alik seperti Challenger atau Columbia
yang kecepatannya 20.000 km/h. Berapa lamakah kita sampai ke bintang
tersebut? Sehari, seminggu, sebulan, setahun, seabad. kita bakal mati di
tengah jalan, ternyata kita belum sampai bintang yang paling dekat itu
aja kita sudah mati. setelah 428 tahun kemudian, barulah kita sampai di
sana. Tapi kita butuh 5-6 generasi biar sampai kesana belum lagi bahan
bakar, persediaan makanan, dll.
Itu baru bintang yang paling dekat, masih banyak bintang di alam semesta
ini. Ada yang jaraknya 100 tahun cahaya, 1000 tahun cahaya, ada juga
yang 1 juta tahun cahaya. Dan yang sangat jauh, ditemukan oleh ilmuan
asal Jepang, berjarak 10 miliar tahun cahaya. Ya, artinya cahaya aja
butuh waktu 10 miliar tahun untuk sampai ke bumi.
Jadi kalau kita lihat langit dimalam hari, sebenarnya kita bukan melihat
langit yang sekarang aja. Tapi pada saat yang bersamaan kita sedang
melihat langit sekarang, 8 tahun yang lalu, 100 tahun yg lalu, 1000
tahun yang lalu, 1juta tahun yang lalu, & bahkan 10 miliar tahun
yang lalu.
Dan taukah bahwa matahari yang kita lihat setiap pagi itu adalah
matahari 8 menit yang lalu? Kenapa seperti itu? Ya, karena sinar
matahari membutuhkan waktu 8 menit untuk sampai ke bumi, yang berjarak
150 juta Kilometer (km). Berarti, matahari yang kita lihat itu adalah
matahari 8 menit yang lalu, kalau tak percaya. Coba tanya sama rumput
yang bergoyang, hehe.
Apa lagi kita, usia kita tak ada apa-apa nya kalau di bandingin dengan
kebesaran alam semesta ini. Bahkan bumi yang kita tinggali bersama
miliaran manusia ini juga tak ada apa-apa nya. Bumi itu kalau dilihat
dari seluruh alam semesta bagaikan debu di hamparan 'padang pasir'
semesta. Diatas debu itulah manusia hidup dengan segala aktifitas dan
kesombongannya.