Rabu, 28 Mei 2014

Rahasia Bintang


Jika pada malam hari menatap langit, apakah yang ada di pikiran kita? Yang pasti ada bermacam-macam tertera di dalam kepala.

Ada juga yang berpikir "masyaAllah, indah sekali bintang-bintang yang bercahaya itu." atau ada juga yang berpikir "Kapanan ya bintang ini jatuh? Aku ingin menjadi malaikat." apalagi bagi mereka yang puitis, mungkin mereka akan berkata lebih jauh lagi: "Malam ini benda yang bercahaya itu terlihat indah, andai aku mempunyai sayap laksana sang malaikat... Akan ku ambil cahaya itu untuk menemani setiap langkah-langkah sepiku, bintang... Aku kagum denganmu"

Tapi, itu hanya impian bagi orang yang tidak pernah memahami tentang langit yang sebenarnya. Miliaran bintang itu bukanlah benda-benda kecil yg berkilau. Bintang itu sesungguhnya adalah benda langit yang berukuran raksasa, yang berisi gas sedang terbakar dahsyat. Bintang adalah bola api raksasa yang sedang menyala dengan suhu jutaan derajat.

Terus kenapa kelihatan kecil? Ya, karena jaraknya memang sangat jauh dari kita.
Berapakah jaraknya sehingga terlihat sekecil itu? Ya, jarak bintang yang terdekat aja 8 tahun cahaya. Maksudnya? Maksudnya, cahaya saja membutuhkan waktu 8 tahun untuk sampai ke bumi. Padahal kita tahu bahwa kecepatan cahaya = 300.000 km/detik. Jadi jaraknya berapa kilometer (km)? Itung aja sendiri, hehe. Kalau cahaya membutuhkan 8 tahun untuk sampai ke bumi, berarti jaraknya = 8 tahun x 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik x 300.000 km/detik =75.686.400.000.000 kilometer (km) atau sekitar 75 triliun kilometer. Sungguh jarak yg tak pernah terbayangkan oleh kita.

Bisakah kita pergi kesana? InsyaAllah. Tapi, butuh waktu berapa lama?
Mari berhitung lagi, semuanya bergantung pada pesawat yang kita gunakan. Misalnya, kita naik pesawat ulang alik seperti Challenger atau Columbia yang kecepatannya 20.000 km/h. Berapa lamakah kita sampai ke bintang tersebut? Sehari, seminggu, sebulan, setahun, seabad. kita bakal mati di tengah jalan, ternyata kita belum sampai bintang yang paling dekat itu aja kita sudah mati. setelah 428 tahun kemudian, barulah kita sampai di sana. Tapi kita butuh 5-6 generasi biar sampai kesana belum lagi bahan bakar, persediaan makanan, dll.

Itu baru bintang yang paling dekat, masih banyak bintang di alam semesta ini. Ada yang jaraknya 100 tahun cahaya, 1000 tahun cahaya, ada juga yang 1 juta tahun cahaya. Dan yang sangat jauh, ditemukan oleh ilmuan asal Jepang, berjarak 10 miliar tahun cahaya. Ya, artinya cahaya aja butuh waktu 10 miliar tahun untuk sampai ke bumi.

Jadi kalau kita lihat langit dimalam hari, sebenarnya kita bukan melihat langit yang sekarang aja. Tapi pada saat yang bersamaan kita sedang melihat langit sekarang, 8 tahun yang lalu, 100 tahun yg lalu, 1000 tahun yang lalu, 1juta tahun yang lalu, & bahkan 10 miliar tahun yang lalu.

Dan taukah bahwa matahari yang kita lihat setiap pagi itu adalah matahari 8 menit yang lalu? Kenapa seperti itu? Ya, karena sinar matahari membutuhkan waktu 8 menit untuk sampai ke bumi, yang berjarak 150 juta Kilometer (km). Berarti, matahari yang kita lihat itu adalah matahari 8 menit yang lalu, kalau tak percaya. Coba tanya sama rumput yang bergoyang, hehe.

Apa lagi kita, usia kita tak ada apa-apa nya kalau di bandingin dengan kebesaran alam semesta ini. Bahkan bumi yang kita tinggali bersama miliaran manusia ini juga tak ada apa-apa nya. Bumi itu kalau dilihat dari seluruh alam semesta bagaikan debu di hamparan 'padang pasir' semesta. Diatas debu itulah manusia hidup dengan segala aktifitas dan kesombongannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar