Di antara bintang-bintang di langit itu ada satu kelompok yang sangat
menonjol indahnya, kalau dilihat dari Gizeh. Yaitu rasi (kumpulan
bintang yang membentuk gambaran tertentu) bernama Orion. Beberapa
bintang cemerlangnya membentuk gambaran persegi panjang seperti tubuh
orang. Di tengah-tengahya melintang 3 bintang seolah-olah merupakan
sabuk orang itu.
Sudut kiri atas tubuh persegi itu dibentuk oleh bintang Betelgeuse
yang bersinar merah, sedangkan sudut kanan bawah dibentuk oleh Rigel
yang lebih cemerlang berwarna biru. Di bawah sabuk tampak Nebula (awan
dari gas) yang dibayangkan sebagai pedang Orion. Itulah tafsiran
orang-orang Yunani tentang rasi bintang ini.
Dalam mitologi Yunani, Orion seorang pemburu liar yang mbelubut,
tidak mengenal budaya malu. Ia menonton dengan asyik Dewi Artemis yang
sedang mandi di mata air pegunungan. Padahal Artemis itu putri Zeus,
ketua Dewan Dewa-dewa. Karena sama-sama suka berburu, Orion dan Artemis
memang sudah saling mengenal, tapi dosanya mengintip dewi yang sedang
mandi, tak berampun lagi. Artemis mengirim kalajengking untuk menyengat
pemburu kurang ajar itu di tumitnya.
Zeus yang merasa kasihan terhadap kedua makhluk itu kemudian turun
tangan, dan melempar keduanya ke ruang angkasa. Sampai sekarang mereka
mengorbit terus sebagai rasi bintang Orion dan Scorpio. Dalam orbitnya,
Orion diikuti anjingnya yang setia, Sirius.
Bagi orang Mesir kuno, rasi bintang Orion bukan gambaran pemburu liar
yang disengat kalajengking, tapi Dewa Osiris yang sedang membawa
tongkat komando. Bintang utamanya ialah 3 bintang pembentuk sabuk Orion
yang mereka sebut (dari kiri ke kanan) Alnitak, Alnilam, dan Mintaka.
Menurut para ahli nujum dan falak Mesir, penasihat firaun, di bintang
Alnitak itulah bersemayam Osiris. Ia diikuti dengan setia oleh
permaisurinya, Isis, yang menetap di bintang Sirius. Rasi bintang itu
jadi lebih merupakan tempat bersemayam Dewa Osiris yang telah berjasa
bagi rakyat Mesir.
Osiris anak Dewa Geb dari bumi dan Dewi Nut dari langit. Ia mempunyai
saudara kembar laki-laki bernama Seth, dan adik perempuan kembar juga
bernama Isis dan Nephthys. Setelah ayahnya pensiun dan tinggal di
langit, Osiris meneruskan mengelola Mesir di muka bumi, dan mengawini
adik perempuannya, Isis, sebagai permaisuri.
Osiris terkenal sebagai
firaun yang getol mengajari rakyat Mesir, bagaimana menanam gandum dan
anggur (tanaman) untuk menghasilkan roti dan anggur (minuman). Di bawah
pengelolaannya, Mesir kuno menjadi negeri yang subur makmur,
tata-tenteram, karta-raharja.
Tapi ia juga dimitoskan dibunuh oleh saudara kembarnya, Seth, yang
iri melihat keberhasilannya sebagai firaun. Jenazahnya disemayamkan
dalam piramida, dan ditiupi napas kehidupan oleh Isis. Setelah merasa
isis (segar sejuk), Osiris hidup kembali, dan bisa pulang ke langit,
tempat ayahnya menikmati masa pensiun sebagai dewa. Ia menetap di
bintang Alnitak.
Ini memang mitos, tapi bagusnya seluruh rakyat Mesir kuno percaya.
Para firaun yang berkuasa kemudian juga ainul yakin bahwa Osiris
sekarang tinggal di Alnitak dalam rasi bintang Orion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar