Rabu, 06 Februari 2013

Di antara bintang-bintang di langit itu ada satu kelompok yang sangat menonjol indahnya, kalau dilihat dari Gizeh. Yaitu rasi (kumpulan bintang yang membentuk gambaran tertentu) bernama Orion. Beberapa bintang cemerlangnya membentuk gambaran persegi panjang seperti tubuh orang. Di tengah-tengahya melintang 3 bintang seolah-olah merupakan sabuk orang itu.

Sudut kiri atas tubuh persegi itu dibentuk oleh bintang Betelgeuse yang bersinar merah, sedangkan sudut kanan bawah dibentuk oleh Rigel yang lebih cemerlang berwarna biru. Di bawah sabuk tampak Nebula (awan dari gas) yang dibayangkan sebagai pedang Orion. Itulah tafsiran orang-orang Yunani tentang rasi bintang ini.
Dalam mitologi Yunani, Orion seorang pemburu liar yang mbelubut, tidak mengenal budaya malu. Ia menonton dengan asyik Dewi Artemis yang sedang mandi di mata air pegunungan. Padahal Artemis itu putri Zeus, ketua Dewan Dewa-dewa. Karena sama-sama suka berburu, Orion dan Artemis memang sudah saling mengenal, tapi dosanya mengintip dewi yang sedang mandi, tak berampun lagi. Artemis mengirim kalajengking untuk menyengat pemburu kurang ajar itu di tumitnya.
Zeus yang merasa kasihan terhadap kedua makhluk itu kemudian turun tangan, dan melempar keduanya ke ruang angkasa. Sampai sekarang mereka mengorbit terus sebagai rasi bintang Orion dan Scorpio. Dalam orbitnya, Orion diikuti anjingnya yang setia, Sirius.
Bagi orang Mesir kuno, rasi bintang Orion bukan gambaran pemburu liar yang disengat kalajengking, tapi Dewa Osiris yang sedang membawa tongkat komando. Bintang utamanya ialah 3 bintang pembentuk sabuk Orion yang mereka sebut (dari kiri ke kanan) Alnitak, Alnilam, dan Mintaka. Menurut para ahli nujum dan falak Mesir, penasihat firaun, di bintang Alnitak itulah bersemayam Osiris. Ia diikuti dengan setia oleh permaisurinya, Isis, yang menetap di bintang Sirius. Rasi bintang itu jadi lebih merupakan tempat bersemayam Dewa Osiris yang telah berjasa bagi rakyat Mesir.
Osiris anak Dewa Geb dari bumi dan Dewi Nut dari langit. Ia mempunyai saudara kembar laki-laki bernama Seth, dan adik perempuan kembar juga bernama Isis dan Nephthys. Setelah ayahnya pensiun dan tinggal di langit, Osiris meneruskan mengelola Mesir di muka bumi, dan mengawini adik perempuannya, Isis, sebagai permaisuri.
Osiris terkenal sebagai firaun yang getol mengajari rakyat Mesir, bagaimana menanam gandum dan anggur (tanaman) untuk menghasilkan roti dan anggur (minuman). Di bawah pengelolaannya, Mesir kuno menjadi negeri yang subur makmur, tata-tenteram, karta-raharja.
Tapi ia juga dimitoskan dibunuh oleh saudara kembarnya, Seth, yang iri melihat keberhasilannya sebagai firaun. Jenazahnya disemayamkan dalam piramida, dan ditiupi napas kehidupan oleh Isis. Setelah merasa isis (segar sejuk), Osiris hidup kembali, dan bisa pulang ke langit, tempat ayahnya menikmati masa pensiun sebagai dewa. Ia menetap di bintang Alnitak.
Ini memang mitos, tapi bagusnya seluruh rakyat Mesir kuno percaya. Para firaun yang berkuasa kemudian juga ainul yakin bahwa Osiris sekarang tinggal di Alnitak dalam rasi bintang Orion.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar