Sirius (α CMa / α
Canis Majoris / Alpha
Canis Majoris) bisa juga disebut bintang anjing atau dalam bahasa Arab disebut
Syi’ra. Bintang
ini terletak di rasi
Canis Major
dan merupakan sistem bintang ganda dengan komponen primer bintang deret utama
kelas A dan komponen sekunder sebuah katai putih.
Berdasarkan perubahan gerak dirinya, pada 1844 Friedrich
Wilhelm Bessel menarik kesimpulan bahwa Sirius kemungkinan memiliki
pasangan. Hampir dua dekade kemudian, pada 1862, Alvan Graham Clark
menemukan pasangan redup tersebut yang kemudian dinamai Sirius B, yang dikenal dengan panggilan sayang “Sang Anak Anjing”.
Komponen yang terlihat saat ini kadang-kadang disebut sebagai Sirius A.
Astronom-astronom
di Observatorium
Gunung Wilson menemukan pada 1915 bahwa Sirius B adalah
sebuah katai putih.
Diameter Sirius A pertama kali diukur oleh Robert Hanbury Brown dan Richard Q. Twiss pada 1959 di Jodrell Bank
menggunakan interferometer
intensitas mereka. Pada 2005, menggunakan Hubble Space Telescope, astronom
menemukan bahwa diameter Sirius B hampir sama dengan diameter Bumi, yaitu sekitar 12.000
kilometer, dengan massa 98% Matahari.
Bahkan dalam
Al-Qur’an jelas tertulis tentang Sirius atau Syi’ra :
Dan bahwasanya
Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi'ra (QS. An Najm, 53: 49 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar