Sosok
kepala wanita berada di bagian atas dengan rambut ikal panjang sedang
memalingkan wajah ke arah Kelurahan 7 Ulu. Pipi sebelah kanannya terlihat
tembem. Sementara pria berjenggot di bawahnya dengan mulut terbuka dan tatapan
mata melihat ke arah Sungai Musi. Sosok kepala lelaki itu seperti orang tua
berjenggot, ada telinga dan rambutnya agak acak. Lehernya terbentuk dari
hembusan api yang membara warna kuning panas berasal dari sumber api.
Dua
sosok kepala ini terbentuk dari asap panas kepulan dari kebakaran yang bersuhu
tinggi sehingga warnanya merah kekuningan. Fotografer ketika mengambil
gambar ini bermaksud untuk mengabadikan kondisi kebakaran tanpa bermaksud
mencari-cari imajinasi apapun.
Bentuk
sosok dua kepala itu ditemukan tanpa sengaja ketika mengamati dan memilih foto
foto untuk diseleksi usai pengambilan gambar. Tanpa sengaja terlihat seperti
ada sosok dalam kepulan asap panas tersebut. Foto adalah asli tanpa rekayasa
dan bukti autentik masih tersimpan dengan baik.
Kedua
potongan kepala itu berada tepat di atas kobaran api yang berusaha di padamkan
petugas PBK Kota Palembang.
Jembatan
Ampera, ikon kebanggaan Sumsel, di luar dugaan mengalami musibah kebakaran,
Minggu (10/10) malam. Api membara selama satu jam berasal dari puluhan kios di
bawah jembatan sisi Seberang Ulu yang ludes terbakar.
Kobaran
api begitu besar tak terkendali sampai naik ke atas Ampera sisi kiri dan kanan.
Pagar jembatan memuai sehingga bentuknya tidak lurus lagi. Suasana gelap gulita
karena asap hitam tebal membentuk cendawan raksasa di angkasa.
Warga
berinisiatif menahan laju kendaraan yang hendak ke Seberang Ilir karena
khawatir jembatan roboh, tapi puluhan mobil dan motor dari arah Seberang Ilir
tetap nekat menerobos kobaran api itu. Tak menghiraukan panas dan asap tebal.
Tidak
ada korban jiwa dalam insiden itu. Kerugian akibat puluhan kios pakaian dan
manisan yang terbakar belum bisa diprediksi. Sementara pemiliknya menangis dan
ada yang sampai jatuh pingsan.
Informasi
di lapangan menyebutkan api mulai membakar kios 7 Ulu di bawah Ampera pukul
21.45 dan cepat membesar karena kios terbuat dari kayu. Api diduga berasal dari
konter handphone kemudian menjalar ke kios BJ yang baru mendatangkan 100
bal (karung) pakaian.
Petugas
PBK mengerahkan kekuatan penuh tetapi tak mampu mengendalikan api dengan cepat.
Api terlalu besar karena banyak tumpukan bahan kain dan plastik setinggi tiga
meter, sementara air yang tersedia tidak mencukupi. Pukul 22.00, kobaran api
meluas ke arah Kelurahan 8 Ulu membuat warga setempat khawatir dan mengungsikan
barang mereka. Panas terasa sampai radius 100 Meter.
Tidak
lama kemudian api naik ke atas Ampera membuat situasi kian mengkhawatirkan.
Banyak kendaraan dari sisi Seberang Ulu memutar balik karena takut menembus
asap dan kobaran api di sisi kiri dan kanan Ampera.
Kebakaran
di bawah Ampera sempat membuat macet lalulintas. Api berkobar dari sisi kiri
dan kanan jembatan arah seberang ulu. Jilatan api terlihat jelas di sisi pagar
Ampera bercampur asap hitam tebal. Lampu jalan yang padam menambah gelap
suasana. Mobil dan motor perlahan berusaha melewati jembatan melawan hawa
panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar