Sabtu, 02 November 2013

segitiga bermuda

Kawasan berbentuk segitiga di samudra Atlantis yang dibatasi oleh Bermuda, Puerto Rico dan Fort Lauderdale-Florida ini, sebelum tahun 1964 mempunyai julukan-julukan yang terkenal ini, tetapi karena adanya laporan-laporan aneh yang terjadi di situ atau di dekatnya yang tercatat selama berabad-abad. Pada kenyataannya, banyak yang mengatakan bahwa Christopher Columbus adalah salah satu saksi keanehan Segitiga Bermuda ini. Ketika kapalnya, Nina, Pinta dan Santa Maria berlayar melintasi kawasan itu pada tahun 1492, dilaporkan bahwa kompas Columbus bergerak kacau dan bahwa mereka melihat cahaya aneh di angkasa, dalam catatan yang dibuat Columbus, ketidak-tepatan kompasnya dikiranya tidak lebih dari ketidak cocokan antara arah utara yang sebenarnya dan arah utara magnetik. Sedangkan mengenai cahaya di langit, Columbus menulis, dia melihat nyala api yang besar sekali, yang akhirnya jatuh ke laut – kemungkinan sebuah meteor. Sekali lagi dia melihat cahaya di angkasa pada tanggal 11 Oktober. Ini adalah sehari sebelum pendaratannya yang sangat terkenal itu. Cahaya itu berkelebat di dekat Cakrawala, di mana benua yang hilang itu berada. Kejadian bersejarah lain yang sampai sekarang masih ada tentang segitiga Bermuda adalah penemuan kembali Mary Celeste, kapal layan ini ditemukan telah ditinggalkan di tengah laut pada tahun 1892, kira-kira 400 mil diluar jalurnya dari New York menuju ke Genoa, tak ada tanda-tanda keberadaan 10 orang awaknya atau apa yang terjadi pada mereka, karena sekocinya juga hilang, kemungkinan besar mereka meninggalkan Mary Celeste karena amukan badai yang mereka perkirakan tidak akan dapat ditahan oleh kapal itu, tetapi apa yang semakin membuat segitiga Bermuda ini bertambah misterius adalah karena kapal itu tidak berada di dekat segitiga Bermuda, tetapi ditemukan di lepas pantai Portugal. Legenda segitiga Bermuda ini sebenarnya dimulai pada tanggal 5 Desember 1945, dengan hilangnya penerbangan 19 yang sangat terkenal itu, lima pesawat pembom hilang dalam misi latihan rutin, demikian juga tim penyelamat yang mencari mereka yang terdiri dari enam pesawat terbang dengan 27 awak, hilang tanpa jejak, tidak ditemukan serpihan penerbangan 19 itu. Ada kurang lebih 200 kecelakaan besar dan aneh yang menambah kemisteriusan kawasan itu, seorang penulis bernama V. Gaddis pada tahun 1964 menjuluki kawasan itu dengan Segitiga Bermuda, dalam sebuah artikel di majalah fiksi, Argosy. Masyarakat begitu tertarik pada phenomena ini dan lebih dipacu lagi oleh buku bestseller tulisan Charles Berlitz yang juga berjudul Segitiga Bermuda. Banyak orang masih penasaran dan terus mencari petunjuk-petunjuk baru, untuk membuktikan adanya Atlantis dan Segitiga bermuda ini. Ataukah ini semua hanyalah isapan jempol atau kisah fiksi semata?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar