Sabtu, 02 November 2013

perjalanan waktu

Ide dan konsep perjalanan waktu ini mungkin hampir setua peradaban manusia. Dalam kitab kuno Mahabharatha ada tuturan tentang Raja Reivata yang melakukan perjalanan ke nirwana untuk bertemu sang Brahma, sekembalinya ke Bumi ia sangat terkejut karena telah melompati banyak jaman sejak kepergiannya. Lalu legenda Urishima Taro dari Jepang yang berkisah tentang seorang nelayan yang menyelamatkan kura-kura dan berkesempatan untuk berkunjung ke Istana Dewa Naga di bawah laut. Ia tinggal di istana itu hanya selama tiga hari, namun saat kembali ke kampung halamannya, sang nelayan ternyata berada tiga ribu tahun di masa depan. Lantas misteri Segitiga Bermuda, tentang menghilangnya banyak kapal dan pesawat terbang yang melintas di sana menjadi terdengar lebih masuk akal walau sebagian besar adalah isapan jempol belaka. Apa yang disebut John Titor sebagai lubang waktu, kemungkinan memang benar-benar ada. Ia menyinggung soal teori fisika quantum yang kemudian diperdalam dan dipraktekkan di masanya. Itu memberi sumbangan besar pada terwujudnya mesin waktu yang dipakainya itu. John Titor juga menggarisbawahi bahwa apa yang dilakukannya ketika kembali ke masa lalu, tidak akan merubah masa depan di masanya. Menurutnya kehidupannya di tahun 2036 berada pada dimensi yang berbeda dengan dimensi yang kini sedang kita jalani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar